baru-baru ini saya selesai membaca divergent. di buku itu, ada simulasi yang melatih kita menghadapi ketakutan terbesar kita di dalam hidup. saya sempat berhenti dan berpikir, apa ketakutan terbesar saya... belum pernah berpikir serius. cuma sepintas lalu dan lanjut membaca. kemudian, kemarin akhirnya saya sadar. dipermalukan menjadi salah satu ketakutan terbesar saya. saya seperti ingin hilang di tengah bumi ini, saya mau nangis tapi susah, saya mau marah - kemarahan saya itu cuma bisa saya berikan untuk diri saya sendiri - semua itu salah saya. saya malu~
saya seperti menjadi orang paling bodoh di dunia.
sampai sekarang, saat membaca atau mendengarkan musik, atau ngobrol dengan orang lain, kejadian kemarin masih sering teringat. apalagi saat saya sedang tidak melakukan apa-apa. ini terakhir kalinya saya membahas masalah ini (titik) kecuali untuk dua orang (titik)
No comments:
Post a Comment