Friday, February 15, 2013

City of Bones

Format : Paperback
Penerbit : Ufuk
Tebal : 668 Halaman
Rating : 5 / 5 

Clary dan sahabatnya simon, sedang menikmati suasana club saat itu. Tiba-tiba, clary melihat 3 orang membawa pisau mengejar seseorang berambut biru. Karena ingin menolong, Clary mengejar mereka dan menyuruh simon memanggil keamanan. Saat sampai di ruangan itu Clary melihat orang berambut biru itu ditusuk dan menghilang. Apa yang terjadi? Simon tiba di ruangan itu, dan bertanya mana orang-orang yang dimaksud Clary. Simon tidak melihat mereka. Pasti. Karena ketiga orang itu sedang cengar cengir di depan mereka. Siapa mereka?  Apa mereka? 


Clary marah pada ibunya karena merenggut liburan musim panasnya dan harus pergi ke pedesaan. Kenapa ibunya Jocelyn tiba-tiba bersikap seperti itu? Ia meninggalkan ibunya dan pergi ke cafe dngan simon. Disana, salah satu dari 3 orang yang ditemuinya tempo hari muncul lagi. Penasaran, clary mengejarnya.  Dia adalah shadowhunter. Pemburu bayangan, Jace. Membunuh iblis yang melakukan tindakan yang merusak dunia manusia.  Dan menurut Jace, hal yang aneh adalah Clary bisa melihatnya. Maka Jace di tugaskan Hodge (gurunya) untuk membawa Clary ke institut. Telepon Clary berdering, dan mendapati ibunya sedang dalam bahaya. Meninggalkan Jace sendiri, Clary melihat rumahnya porakporanda dan seorang monster.
Siapa Clary sebenarnyaaa??? ayok dibaca dibacaaa


Ehem, asal tahu sajaaaaaa..... Jace ini badboy yang lucu dan narsis. Gampang banget naksir sama dia muahahaha....

Anaknya baek banget lagi.
“Jalanlah lebih cepat, aku tak mau terus-terusan melihat ke belakang untuk memastikan tidak ada yang terjadi kepadamu.”--- Jace, Pg. 301
Jace, yang merasa dirinyalah yang harus bertanggung jawab pada Clary karena telah membawanya ke duania pemburu bayangan.

“Magnus menaikkan sebelah alisnya, Sial, satu lagi orang yang bisa menaikkan sebelah alisnya. “--- Clary, Pg. 312 (dan saya, Haloooow Clary, disini ada satu lagi loooh /nunjuk2 diri sendiri, ngacung-ngacung/)

Clary punya teori lucu tentang wajah-wajah rupawan vampir. “Mungkin mereka tidak mau mengubah orang jelek menjadi vampir. Atau mungkin orang jelek tidak mau saja hidup selamanya.” Pg. 378
Ending ceritanya unpredictable banget. Cassandra Clare ini tega ato gimana? Ini pertama kalinya saya baca buku seperti ini ~.~
Tapi kereeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeen !!!!!!!!!!!!!!!!!!


saya bawa buku ini ke kampus, baca samping wilda dan darni, dan bener-bener kayak gini jadinya :
 
 
 ngomong-ngomong tahun ini keluar tuh pelemnya :D. JACE OH JACE !!!

No comments:

Post a Comment