Thursday, April 11, 2013

City of Ashes

Format : Paperback
Penerbit : Ufuk
Tebal : 616 Halaman
Rating : 4 / 5
 
Entah itu disebut prolog atau bukan, diawal buku kedua ini saya agak kurang ngerti. Baru ngerti pas tau tujuan valentine manggil iblis agramon itu.
City of ashes ini berasa agak lambat. Baru setelah clary-jace dkk ketemu sama ratu peri saya bisa nggak berenti baca. Setelah itu melambat lagi dan semenjak penyerbuan terhadap maia dan luke wah, sudah tidak terbendung bacanya.
Valentine itu voldemort nya the mortal instruments. Karena dia selalu berhasil selamat dan masih saja menjadi musuh satu-satunya yang terkuat dan punya banyak pengikut disini.
Siapa yang tidak bisa mencintai jace? Ditambah lagi, kerapuhan jace bikin yang baca jadi pengen banget meluk dia. Apalagi kalau jace sudah ngerasa dia tidak tahu siapa dan dimana dia harus berada *lari-lari india narik jace ke rumah*
Karena saya terlalu lama memendam review nya jadi sudah agak lupa ceritanya, terlebih lagi dengan membaca city of glass membuat saya jadi lupa semuanya. Hiks, city of glass terlalu terlalu keren dan belum bisa move on sampe sekarang !


No comments:

Post a Comment