Thursday, June 27, 2013

Ketemu Agustinus Wibowo

Tanya saya, bagaimana rasanya ketemu langsung salah satu penulis yang kamu idolakan?

Jawabannya, bahagia tak terperih :’) 

Saat saya tweet ungkapan itu, teman saya bertanya, “bagaimana itu bahagia tidak terperih?” tidak tahu? Iya, begitulah rasa bahagianya... entah mesti diungkapkan seperti apa *teriak sambil gegulingan meluk buku bertanda tangan*

Hari itu, teman SD saya Octari Pratiwi Arif yang lama tak berjumpa ngetweet schedule MIWF2013. “Makassar International Writer Festival 2013”. Iseng, saya buka linknya dan mendapati salah satu penulis yang menjadi pembicara adalah........ 

AGUSTINUS WIBOWO 

Ya Allah, baru kemarin saya curhat (dalam hati dan diary) bagaimana rasanya ketemu kak Agustinus Wibowo ini dan secepat itu (re : sebulan) dijawab Allah :”). Belum bertemu saja, saya sudah ingin menangis bahagia. Kemudian, saya cari info kesana kemari dan akhirnya registrasilah saya ke salah satu acaranya, “Workshop Travel Writing” . Sebenarnya cukup banyak sesi yang dibawakan oleh kak AW di MIWF. Tapi, dasar saya #DutaMagerSedunia, saya datangnya baru hari kedua. Menyesalnya bukaaaaaan main ! ugh ! 

Tiba di Benteng Rotterdam, saya dan Tari mendapati tempat sepi yang hanya diisi beberapa orang yang menawarkan buku dan berbincang hangat (asik bahasanya). Ke Room I seperti yang tertulis dijadwal, tapi kok tidak ada tanda-tanda yaa? Heran. Kami akhirnya duduk galau cantik manis tenang di rumput museum sambil ngobrol. Jreng, kak AW lewat dengan ransel dan kemeja hitamnya. Saya senyam senyum. Dianya kok ke Room III ?????? Kami tanyalah ke panitianya, terus dia jawab, iya kok di Room I. Tidak percaya (hehe), kami mengecek Room III dan benar saja, ternyata ada perubahan ruangan. UGH ! untung belum mulai. Registrasi lagi, duduk galau cantik manis tenang lagi di kursi. Eh, ada orang minta tanda tangan, tanpa babibu ikutan deh hehehe... (minta ttd buku selimut debu, ditanyain nama, saya jawab emi, E M I) 

buku selimut debu yang ditandatangani pertama :3

Acara mulai..... 

Keliatan dong yaa apa isi workshopnya? Kalau mau tau lebih jelas let me know yaa.. ntar saya posting juga hehehe sekarang isinya cuman pure curhat soalnya. Maaf ya, muach. 

kak Agustinus Wibowo membawakan materi workshop

10 menit terakhir, kita dibagikan kertas dan diminta menuliskan satu paragraf saja cerita perjalanan tanpa memberitahukan tempatnya. Dengan sepenuh hati saya tulis. Selesai, ditanyain siapa yang mau naik membacakan ceritanya... peserta mengangkat tangan, membacakan cerita, dan kita kemudian ditanya tempat yang ada dalam cerita. Ada yang cerita puntondo, bantimurung, pantai losari, dll. Nah, yang bikin gatal buat naik baca juga itu karena setelahnya, tulisan kita akan dikomentari oleh kak AW. Diberi saran. Siapa yang nggak ileran cobak?! Yaudah deh... 

saya dan cerita satu paragraf saya (btw, bantetnya dirikuh T,T)

Angkat tangan. 

Saya naik membacakan, sukur orang-orang bisa nebak (kelewatan kalo nggak). Senangnya, tulisan saya dibilang sudah cukup bagus karena ada adegan dan deskripsi di dalamnya. Berbunga-bunga ya Allah... hahahahaha Selesai acara, kita dibolehkan foto-foto dan minta tanda tangan. Tari baek banget mau fotoin saya sama kak AW hihihi Alhamdulillah... tapi saya jadi nda enaklah ini soalnya, pas giliran saya fotoin tari sama kak AW, kameranya nda fokus karena tas saya kesenggol T.T maaf Tari :(

 
Karena memang impian saya mau beli titik nol (yang follow twitter saya mungkin tau *keseringan galau titik nol) tapi nda pernah kesampaian karena seharga dua buku hehe.. tapi, disana mumpung ada penulisnya, bisa minta tandatangan, secepat naga saya (ditemani Tari, baik banget :”)) capcus beli bukunya dan pergi lagi minta tanda tangannya. Pas minta, saya langsung bilang emi, terus kak AW bilang E M I ya, sambil senyum mengingat nama saya tadi waktu minta ttd selimut debu, aih :”) selesai itu, kak AW bilang “ditunggu ya tulisannya” Dengan semangat membara saya aminkan dalam hati. 

buku baru, fresh baru lepas dari kungkungan plastik langsung ditandatanganin :3

Terima kasih :”) Terima kasih karena doa yang begitu cepat terjawab ini, terima kasih MIWF, terima kasih Tari, dan terima kasih kak Agustinus Wibowo, untuk tulisan, ilmu, dan ceritanya.

No comments:

Post a Comment