Kadang kita (atau cuma saya?) terlalu khawatir dengan masa depan. Terlalu sibuk merancang apa yang akan kita (atau cuma saya?) lakukan sedetik, semenit, sejam, sehari bahkan sebulan kemudian.
Kadang, kita (atau cuma saya?) akan membuat simulasi kehidupan mendatang di dalam pikiran sendiri. Merencanakan kata demi kata, perbuatan, ini dan itu sampai ke hal yang paling kecil. Lalu apa yang terjadi kemudian? Kita (atau cuma saya?) cuma akan menertawakan diri sendiri karena sikap berlebihan. khawatir yang sebenarnya sama sekali tidak perlu. saat sadar, itu sudah menjadi kebiasaan.
Masalah.
Selalu jatuh ke lubang yang sama. Selalu terperangkap pada kekhawatiran yang tidak perlu. Berulang-ulang.
No comments:
Post a Comment