Halo semua~~~~
Tepat setahun yang lalu, hari ini alhamdulillah saya dan Ewin melangsungkan acara "mappetuada" yang kalau di-bahasa indonesia-kan artinya putus kata, yaaaaa semacam tunangan gitulah. Acara ini isinya menegaskan hari dan tanggal pernikahan, tempat, dan hal-hal penting yang sudah dibahas oleh dua keluarga sebelumnya. Selain itu juga adalah pemasangan cincin oleh keluarga laki-laki pada calon mempelai perempuannya. Ewin tidak datang saat itu, tradisi keluarga, laki-laki tidak boleh hadir hehe.
Saya ingat sekali, pertama kali Ewin datang ke rumah untuk ketemu orang tua saya itu di hari ulang tahun mama saya, 26 November 2017. Hari sebelumnya sudah saya sounding ke mama dan mama yang meneruskan ke bapak. Maklum anaknya malu kalo bahas ginian langsung ke bapak. Etapi, saya juga sempat kasih tau langsung ke bapak sih. Kira-kira begini percakapannya.
Emi : Pak, mau datang temanku itu sebentar malam nah, mau ketemu sama kita.
Bapak : Iya, mau apakah? *pura-pura ndatau huvt*
Emi : Ndatau *kikuk* ketemu meki saja.
Begitu kurang lebih saya ke bapak, sedangkan ke mama? Mama bahkan tau waktu saya galau masa-masa PDKT HAHAHAHA
Sampai setelah isya, Ewin susah diajak ngobrol via chat, deg-degannya ampun-ampunan HAHAHA kesian. Terus, setelah isya datang kan tuh diaaaa.... untuuuuuung ada mama yang bisa memulai percakapan. Kalau taaak~~~~ entah bagaimana mencairkan kebisuan itu hihihi.
Setelah percakapan basa-basi tanya tentang keluarga dan Ewin kesibukannya apa dan lain-lain, baru deh Ewin mulai nyerempet mohon izin dan mohon restu untuk melamar Emi, begitu kurang lebih kalimatnya.
Alhamdulillah, datangnya Ewin disambut dengan tangan terbuka oleh orang tua saya. Akhirnya, bapak cari waktu kosongnya (karena kebetulan waktu itu lagi sibuk-sibuknya bapak di proyek luar kota jadi sering tidak di Makassar) dan pertemuan orang tua baru bisa terlaksana di bulan Desember.